K o e s P l u s

Halo Bro…kita ketemu lagi.. Kali ini Leka mau bahas tuntas soal band legendaris papan atas kita. Yupz, siapa sih yang ga kenal mereka? Merekalah Koes Plus..Huaaaa.. penasaran kan? Key, kita intip aja yuk…Yuuuk…

Koes Plus dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok Koes Bersaudara. Kelompok Koes Plus ini dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop and rock 'n roll, kabarnya kelompok ini sempat dikurung di penjara karena musiknya dianggap mewakili aliran politik kapitalis (saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti-kapitalis di Indonesia).

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahirlah lagu-lagu yang sangat populer seperti Bis Sekolah, Di Dalam Bui, Telaga Sunyi, Laguku Sendiri dan masih banyak lagi. Satu anggota dari Koes Bersaudara (Nomo Koeswoyo) keluar dari Koes Bersaudara dan digantikan oleh Murry sebagai drummer. Awalnya, kehadiran Murry menimbulkan masalah dalam kelompok band ini karena salah satu personel mereka, Yok, merasa keberatan dengan kehadiran orang luar. Akhirnya, jadilah nama band mereka diganti dengan nama Koes Plus (maksudnya plus orang luar, yaitu Murry).

Koes Plus, adalah band yang terkenal dengan kesederhanaan penampilannya. Eits, tapi jangan salah Bro! Biar mereka sederhana, tapi teuteup, penampilan mereka bikin semua penonton terpukau. Band ini sudah berhasil melahirkan ratusan lagu yang kesemuanya itu enak didengar di telinga masyarakat. Hal ini dikarenakan lagu-lagu itu tersusun atas pilihan nada yang manis, syair yang sederhana, dan musik yang harmonis (komplit kan?_ed). Lagu-lagu mereka bukanlah lagu yang rumit seperti halnya lagu-lagu milik Genesis, Deep Purple atau Queen. Ciri khasnya adalah perpaduan suara vokalis mereka, Yon dan Yok. Biarpun Koes Plus ini termasuk band lama, tapi lagu-lagunya masih tetap eksis di masyarakat. Bahkan ada beberapa band atau penyanyi yang menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus dengan ditambah sedikit aransemen baru. Misalnya Lex's Trio yang membuat album khusus lagu-lagu Koes Plus, Cintamu T'lah Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh almarhum Chrisye, Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Rif.

Koes Plus harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Kita tidak bisa bayangkan sejarah musik pop Indonesia tanpa kehadiran Koes Plus. Pada saat baru dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak di beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu Kelelawar yang sebenarnya enak didengar itu. Kemudian, Murry pergi ke Jember dan bekerja sebagai karyawan di pabrik gula sambil bermain band bersama Gombloh dalam grup Lemon Trees. Ia membagi-bagikan piringan hitam album Koes Plus kepada teman-temannya secara gratis. Tidak lama, Tonny menyusul Murry ke Jember dan mengajaknya kembali ke Jakarta. Saat itu, lagu Kelelawar yang tadinya ditertawakan mulai diputar di RRI dan orang-orang mulai mencari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya Derita, Kembali ke Jakarta, Malam Ini, Bunga di Tepi Jalan hingga lagu Cinta Buta, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.

Grup lain yang seangkatan seperti Favourites, Panbers, Mercy's, D'Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai kiblat. Sehingga grup-grup ini meniru apa yang dilakukan Koes Plus. Seperti pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend grup lain setelah Koes Plus mengawalinya. Wah, hebat ya Bro…

"Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS, bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles"

Lagu Nusantara I (Volume 5), Oh Kasihku (Volume 6), Mari-Mari (Volume 7), Diana dan Kolam Susu (Volume 8) merajai musik pop waktu itu. Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album Volume 9 dengan lagu yang sangat terkenal Muda-Mudi (yang diciptakan Koeswoyo (bapak dari Tonny), Yon dan Yok). Disusul lagu Bujangan dan Kapan-Kapan dari volume 10. Masih berlanjut dengan lagu Nusantara V dari album Volume 11 dan Cinta Buta dari album Volume 12. Bersamaan dengan itu, Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga hingga anak-anak muda, yaitu Tul Jaenak dan Ojo Nelongso. Belum lagi lagu mereka yang berirama melayu seperti Mengapa, Cinta Mulia dan lagu keroncongnya yang berjudul Penyanyi Tua. Namun sayang, di setiap album yang mereka keluarkan tidak ada dokumentasi bulan dan tahun sehingga susah sekali untuk melacak album tertentu dikeluarkan tahun berapa. Bahkan tidak ada juga kata-kata pengantar lainnya. Album mereka baru direkam secara teratur mulai volume VIII setelah ditandatangani kontrak dengan Remaco. Sebelumnya perusahaan yang merekam album-album mereka adalah Dimita.
Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik di radio maupun di tempat orang-orang pesta selalu terdengar lagu Koes Plus. “Mungkin pada saat itu ga ada remaja Indonesia yang ga kenal Koes Plus.” Saat-saat Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum. Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan menyanyikan lagu Derita dan Manis dan Sayang.
Dari informasi yang dikirim seorang penggemar Koes Plus, ternyata prestasi Koes Plus memang luar biasa. Pada tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 album termasuk album instrumentalia. Jadi rata-rata mereka mengeluarkan 2 album dalam satu bulan. Tahun 1975 ada 6 album. Kemudian tahun 1976 mereka mengeluarkan 10 album. Rekor ini pantas dicatat di dalam Guinness Book of Record. Hebatnya, lagu-lagu mereka bukan lagu asal jadi, tapi memang hampir semua enak didengar. Bukti ini merupakan jawaban yang mujarab karena banyak yang mengkritik lagu-lagu Koes Plus hanya mengandalkan tiga jurus: kunci C-F-G.
Karena banyak jasanya dalam pengembangan musik, masyarakat memberikan tanda penghargaan melalui ”Legend Best Award”, tahun 1992 terhadap prestasinya untuk menjadi kelompok legendaris. Prestasi yang dimiliki disamping masa pengabdiannya di bidang seni cukup lama, produk hasil ciptaan lagunya pun juga memadai karena sejak tahun 1969 sampai sekarang berhasil menciptakan 750 lagu yang terhimpun dalam 72 album (Kompas, 13 September 2001).

Yups, itulah sekelumit tentang grup musik Legendaris Indonesia, Koes Plus. Gimana Bro? Dah ga penasaran lagi kan? Oke, tunggu berita lainnya…

Mari…mari… bernyanyi bersama… mari...mari berjoget gembira… hahaha…



By: toeng_toeng (from students.ou.edu/koesplus)

0 komentar: